Saturday 5 May 2012

Muka Firaun sebenar.........

1 comment:

  1. Menurut Alquran, Firaun adalah hamba Allah Swt. Terlaknak, yang pernah hidup di muka bumi. Konon, air, tanah dan udara tak ada yang bersedia menerima atau menampung jasad beliau, setelah wafat. Semua enggan kecipratan dosa yang pernah diperbuat oleh hamba yang satu ini. Dosa Firaun tidak kecil, ia menyebut dirinya sebagai Tuhan penguasa jagad raya.

    Firaun adalah raja kedua dalam dinasti kerajaan Ramsis, di Mesir. Ramsis adalah zaman kerajaan yang menjadi kebanggan Mesir kuno dan modern. Pada fase ini, Mesir telah menyulap diri menjadi kerajaan yang disegani di dunia, serta mampu melahirkan peradaban yang gemilang. Raja Ramsis berhasil menbangun Piramid yang menjadi salah dari tujuh keajaiban dunia. Menurut ahli sejarah, era Ramsislah yang berhasil menyulap Mesir menjadi negara yang kaya akan peninggalan sejarah dan peradaban.

    Ada dua raja yang menjadi penguasa dinasti ramsis di Mesir. Ramsis pertama dan ramsis kedua. Ramsis kedua, menurut sejarawan, adalah Firaun yang hidup sezaman dengan Nabi Musa.

    Ramsis kedua (Firaun) adalah sosok raja yang sangat ditakuti. Ia memerintah dengan menyebut diri sebagai penguasa alam (Tuhan). Pernah suatu ketika, ia bertitah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di Mesir, karena takut dengan ancaman paranormal yang mengatakan bahwa suatu saat, kerajaannya akan digoncang oleh kelahiran seorang anak laki-laki.

    Sejak itu, semua ibu takut melahirkan anak lelaki. Hingga suatu saat, lahirlah Nabi Musa As. Ibunya tidak membunuh Musa, tapi dihanyutkan di sungai Nil. Secarah kebetulan, Asia, istri Firaun menemukan Musa yang masih bayi. Disinilah awal mula perjalanan sejarah sang Nabi, yang mengajak Firaun untuk meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

    Nabi Musa diasuh Asia hingga dewasa. Setelah dewasa, beliau mengajak dan menyeruh Firaun mengimani adanya Tuhan. Firaun yang angkuh dan menyebut dirinya sebagai tuhan, tentu sangat murka dengan aksi anak angkatnya itu. Singkatnya, Firaun memerintahkan agar Musa dan seluruh pengikutnya ditangkap dan disiksa hingga tewas.

    Karena adanya titah ancaman, Musa langsung mengorganisir seluruh pengikutnya keluar dari Mesir, menuju tempat yang aman. Firaun yang mendengar kabar ini, langsung memimpin pasukannya mengejar Musa. Di dalam Alquran, diceritakan bahwa atas izin Allah Swt., Musa membelah lautan dengan tongkatnya sebagai jalan keselamatan bagi pengikutnya. Setelah semua pengikutnya menyeberang laut, Musa mengambil kembali tongkatnya, hingga membuat Firaun dan pasukannya teggelam dan mati di tengah laut.

    Jasad Firaun ditemukan oleh ahli purbakala Eropa, di tepi Nil. Waktu dan tempatnya, penulis masih mencari informasi. Menurut beberapa sumber, jasad Firaun ditemukan ratusan tahun yang lalu. Sebagian besar penduduk Mesir dan orang Islam meyakini bahwa setelah tenggelam, mayat Firaun kembali ke darat. Air laut enggan menampung mayatnya. Tanah pun juga demikian. Mayatnya masih utuh, serupa dengan aslinya dikala ia masih hidup.

    Kini, jasad Firaun disimpan di museum Tahrir, di tengah kota Kairo. Firaun diletakkan pada ruangan khusus, dalam peti yang terbuat dari kaca. Kaki, tangan, gigi, rambut dan sebagian tubuhnya, masih utuh, hanya kulitnya saja yang sudah keriput. Dalam ruangan ini, terdapat juga beberapa jasad raja Mesir, yang sudah menjadi mumi. Menurut informasi dari teman yang baru berkunjung ke sana, kini, terdapat 13 mumi yang dipamerkan dalam dalam museum Tahrir. Mumi terakhir ditemukan akhir Desember 2007.

    Musium Firaun, memang menjadi salah satu daya tarik pariwisata Mesir. Selain mumi, di dalam museum terdapat pula benda-benda pusaka dan berharga, peninggalan kerajaan Ramsis dan raja-raja Mesir kuno.

    ReplyDelete